13 Juni 2008

i_miss_them_always

Pernahkah lu orang terpikir untuk jauh dari orang2 yang lu orang kasihi?

Pernahkah sedetik lu orang gak merindukan mereka yang jauh dari jangkauan lu orang?

“He called her on the road from a lonely cold hotel room,

just to hear her say “I love you” one more time.

And when he heard the sound of the kids laughing in the background,

he had to wipe away a tear from his eye.

A little voice came on the phone said, "Daddy when you coming home?"

He said the first thing that came to his mind:

I'm already there take a look around, I'm the sunshine in your hair,

I'm the shadow on the ground, I'm the whisper in the wind,

I'm your imaginary friend and I know I'm in your prayers.

I'm already there

She got back on the phone, said “I really miss you, darling.

Don't worry about the kids, they'll be alright.

Wish I was there in your arms lying right there beside you.

But I know that I'll be in your dreams tonight and i'll gently kiss your lips.

Touch you with my fingertips so turn out the lights and close your eyes”.

I'm already there. Don’t make a sound, I'm the beat in your heart.

I'm the moonlight shining down, I'm the whisper in the wind,

and I'll be there till the end.

Can you feel the love that we share? I'm already there.

We may be a thousand miles apart, but I'll be with you wherever you are.

I'm already there, take a look around.

I'm the sunshine in your hair, I'm the shadow on the ground,

I'm the whisper in the wind and i'll be there till the end.

Can you feel the love that we share? I'm already there.”

(taken from song of I’m Already There by WESTILFE)

Gue udah sekitar 6 tahun pisah dari keluarga gue (pada saat gue nulis blog ini). Dimulai dari gue mulai kuliah S1 gue dan untuk pertama kalinya gue menginjakkan kaki gue di tanah asing yang bukan tanah kelahiran gue. Gue gak sadar apapun sampai temen gue sendiri pernah ada yang bertanya ama gue, “Sebenernya lu nyadar gak kalo lu uda melewatkan hari terakhir di rumah lu tepat pada saat lu pindah ke sini? Karena ketika akhirnya lu memutuskan untuk tetap tinggal di sini, ternyata lu uda melwatkan saat2 terakhir lu sebagai orang tetap di rumah lu sendiri”.

Saat itu, gue cuma bengong aja. Gue akhirnya berpikir, “iya ya, kalo gitu, kapan seh terakhir gue ngerasain sebagai penghuni tetap rumah keluarga gue?” Secara gak sadar ternyata gue dua melewatkan itu semua. Sedih? Pasti.

Rasanya gue mau menolak ini semua n balik lagi ke masa2 di mana gue bisa merasakan sedikit kerinduan yang selama ini gue rasain.

I miss my mom, I miss my dad, I miss my brothers, I miss my family.

Ketika gue uda gak bisa terus menerus tinggal di sana, gue sekarang menjadi kesepian. Pernah gue merasakan iri, ketika gue ngeliat temen2 gue yang masih mempunyai orangtua n saudara2 mereka di sekeliling mereka. At least, mereka masih belum meninggalkan rumah mereka yang otomatis masih terus bersama dengan keluarga mereka secara utuh. Tapi, sekarang apa yang bisa gue lakuin? Gak ada. Gue harus terus jalan ke depan.

Kehidupan gue yang sekarang adalah kehidupan gue yang harus gue bangun atas fondasi gue sendiri. Bukan atas fondasi orangtua gue lagi. Darimana gue harus memulai? Cuma kita sendiri dan Tuhan yang tau.

Saat ini (saat gue menulis blog ini), menunjukkan pukul 2:08 am, dengan background song I’m Already There by WESTLIFE, di kamar gue yang hanya berisi barang2 gue, terus terang... gue kesepian. Gue ngerasa hidup gue mau gue selesaiin dengan cepat. Gue merasa sakit di dada gue. Ada perasaan yang menusuk gue yang membuat gue ingin berteriak. Gue mau nangis, tapi atas dasar apa?? Sungguh, sesak rasanya menghadapi ini semua. Gue merasa gue gak mampu buat ngadepin ini semua. Ingin rasanya gue menelepon orang rumah cuma sekedar berbincang-bincang. Cuma sekedar meyakinkan diri gue kalo mereka baik-baik aja. Padahal tadi gue uda telepon mereka, tapi rasa kangen gue bener2 membunuh gue untuk terus dekat dengan mereka. Apakah gue salah? Apakah gue terlalu lemah?

Hello, Mom... gimana keadaan di sana? Mau pulang neh... Kapan ya?”. Perkataan itu bener2 mau gue omongin sekarang juga. Sekarang gue cuma ngerasa semua barang2 di sekitar gue bener2 menertawakan gue yang sedang seperti ini. Gue lemah? Biarkan aja. Gue uda gak peduli.

Tapi, gue cuma menyakini lagi, kalo semua pasti ada jalan keluarnya. ^^

Tidak ada komentar: