Apakah lu senang dengan kehidupan lu?
Apakah lu uda puas dengan kehidupan lu?
Apa tujuan hidup lu?
Pertanyaan2 kayak gitu selalu ada di kepala gue ampe saat ini. Believe me… it does!!! Gue gak bermaksud buat leby atau over, tapi kenyataannya emank kayak gitu. Gue merasa kok masalah gue gak ada selesai2nya. Belum lagi kepuasan yang gue dapet selalu gak ada puas2nya. Gue selalu menjadi orang yang agak cepat bosan n gak pernah bisa puas dengan sesuatu.
Gue juga ngerasa kehidupan gue dengan segala permasalahan2 di dalamnya adalah bagian dari hasil pikiran gue sendiri. Which is myself who make it happens. Gue dengan segala keteraturan yang harus gue lakukan (gosh… I hate it soooo... much!!!), menjadikan diri gue gak tenang selama gue hidup. OK, soal ini gue mau bahas nanti deh di posting-an berikutnya. Hehehe…
Tapi dari pertanyaan2 yang di atas, hm… kira2 menurut lu orang gimana?
Kadang dibilang senang, ya emank kita kadang2 merasa hidup kita adalah sempurna, tapi ketika masalah datang, hm… apakah sesempurna itu? No... Gue rasa lu orang bakal setuju ama gue.
Sebenernya, yang membuat kriteria dari kesenangan dan kepuasan menurut lu orang dalam kehidupan itu siapa? Banyak yang masih gak bisa dikemukakan ketika emank kita harus menghadapi kejamnya dunia. Haha…
Sebenernya, yang membuat batasan tentang adanya kepuasan dan kesenangan itu adalah kita sendiri (dan tentunya dengan Tuhan), tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Banyak yang akan diperdebatkan dan itu cuma dari diri kita sendiri. Salah? Gak… menurut gue sama sekali gak salah, cuma emank susah untuk dilakukan. Kadang kita cenderung untuk MENYERAH tanpa ada usaha sedikitpun dan mengatakan bahwa, “Oh… gak… I’m happy with my life now, gak ada yang perlu diubah lagi”. Tapi, ada juga yang berkata, “Hidup gue uda hancur, gue gak tau lagi musti gimana”. Pertanyaan GIMANA selalu menjadi bagian dari kekecewaan. Tapi, apakah ketika kita mengatakan GIMANA, kita uda berusaha semaksimal mungkin? Jawabannya ya cuma lu orang yang tau sendiri
Jadi, apapun yang menjadi kepuasan dan kesenangan kita, seharusnya emank kita uda bisa mulai jujur pada diri kita sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar