08 Juli 2008

pretending_of_something_we_hate_of

Kesal, benci… kayaknya semuanya jadi satu dalam satu pikiran.

Tapi pernahkah semuanya terkeluarkan begitu saja? Pasti pernah, tapi pernahkah ketika suatu ketika kita benci dengan seseorang, tapi gak bisa mengeluarkannya langsung? Hm… halusnya mungkin bukan benci, tapi kesal. Kenapa ampe kita gak bisa mengeluarkannya? Uda tau kita lagi kesal ama orang yang bersangkutan, tapi kenapa masih harus menjaga perasaan orang tersebut?

Sebuah perasaan yang gak karuan. Perasaan di mana kita gak bisa mengatakan langsung ke orang yang bersangkutan.

Apa alasannya? Apakah karena kita gak mau mencari masalah? Atau kita masih mempunyai rencana lain? Atau... malah kita menganggap kalo sebenernya kita gak merasakan itu kok?

Hhh... kekesalan, kebencian emank selalu menjadi bagian dari hidup manusia.

Buntut2nya, pasti penolakan terhadap apa yang ada di depan kita.

Tapi masih dalam topik yang sama pula, sebenernya bagaimana kita memaafkan orang yang uda membuat hati kita kesal n kita yang uda terlanjur benci dengan orang tersebut?

  1. Berpura2 gak ada masalah?
  2. Berbicara langsung dengan orang yang bersangkutan?
  3. Memaafkan dari awal orang tersebut melakukan kesalahan?

atau apa?

Agak berhubungan dengan posting-an gue yang sebelumnya seh, kalo emank kita uda kesel dengan orang yang rese, gimana donk ya? Dengan orang yang emank uda annoying banget dengan ikut campur masalah n urusan kita. Weleh... next!!!

Agak bingung juga seh, tapi menurut gue, seperti yang uda pernah gue bilang... semua tergantung gimana kita mau memutuskan.

Apakah dengan kita menyatakan bendera perang, kita salah? Menurut gue, gak!

Apakah dengan kita berpura2 gak ada masalah, kita salah? Menurut gue, gak!

Apakah dengan kita langsung memaafkan, kita salah? Menurut gue, gak!

Menurut lu orang?

1 komentar:

Ditogendut mengatakan...

sebenernya dari segala alternatif yang lo kasih untuk menghadapi orang yang mengesalkan itu emang nggak ada yang salah. TAPI... harus diinget juga kalo reaksi kita terhadap orang yang mengesalkan itu harus disesuaikan dengan sifat si orang menyebalkan yang dimaksud.

Kalo tuh orang menyebalkan karena dia lemot dan emang kecepatannya dia mikir emang cuman segitu, kan kasihan kalo dia kita maki-maki. Kesannya kaya kita nggak bisa nerima kekurangan orang lain.

Sebaliknya kalo orang yang menyebalkan itu karena dia bersikap otoriter n dia udah berani nginjek kita, mending sih kita injek balik. Kalo perlu tiban sekalian. Hahaha...