26 Maret 2008

one_more_thing_about_that_thing

Gue pernah dapet e-mail dari temen gue, dan cukup membuat gue penasaran dari judul yang dia kasih ke gue. Mau tau judulnya apa? Judulnya adalah THE WEDDING FINGER.

Yup, seperti yang kita ketahui semua kalo yang namanya wedding finger selalu ada di jari manis. Sebellumnya, mari kita cek sama2… Kalo gue masih dianggap wajar, seharusnya dari lahir kita uda mempunyai 2 tangan, yang mana setiap tangan memiliki 5 jari. Jadi total jari kita ada 10, betul?!

Apa aja itu?

Jari pertama biasa gue beri nama JEMPOL.

Jari kedua biasa gue beri nama TELUNJUK.

Jari ketiga biasa gue beri nama TENGAH.

Jari keempat biasa gue beri nama MANIS.

Jari kelima biasa gue beri nama KELINGKING.

Betulkah?! Betul kan?! Atau gue ada yang salah?? Well, gue anggep betul aja dulu ya? Hahaha…

OK… Pertanyaannya adalah kenapa cincin kawin selalu di JARI MANIS??

Mari kita berasumsi, dimana:

  1. Jari jempol adalah gambaran orangtua kita.
  2. Jari telunjuk adalah gambaran saudara kita.
  3. Jari tengah adalah gambaran diri kita.
  4. Jari manis adalah gambaran pasangan hidup kita.
  5. Jari kelingking adalah gambaran anak kita.

Sekarang coba mari kita tes…

Pertama, coba lu buka kedua tangan lu dan coba buat menyatukan punggung jari tengah kedua tangan lu. Lalu coba untuk menyatukan seluruh ujung jari lainnya ke ujung jari lainnya yang sama. Uda?? OK, sekarang coba lepasakan ujung jari jempol kalian… Uda?? Sekarang coba lepas ujung jari kelingking kalian… Uda?? Sekarang coba jari telunjuk kalian… Masih bisa kan?? Sekarang coba yang terakhir… ujung jari manis kalian… Aha… bukan sulap, bukan sihir… yesit’s hard, baby... Mengerti maksudnya? Gue akan coba bantu ya…

  1. Jempol gampang untuk dilepaskan karena mau gak mau kita akan lepas dari orangtua kita menuju hari bahagia dan hari dimana kita bisa mandiri. Betul??
  2. Kelingking gampang pula untuk dilepaskan karena memang nantinya anak kita akan menjadi diri kita yang harus meninggalkan orangtua mereka (yang mana adalah kita). Betul??
  3. Telunjuk kalian juga masih mampu untuk dilepaskan karena memang kita gak akan selamanya bergantung pada saudara kita. Betul??
  4. Yang terakhir… si manis… kenapa gak bisa dilepaskan?? Well, as u saw above… Gambaran untuk manis adalah gambaran pasangan hidup kita… Akankah mudah kita lepaskan setelah kita mengikrarkan untuk bersatu selamanya?? Pastinya gak kan??

Itulah kenapa the wedding ring selalu akan ditempatkan di jari manis kita, sebagai pertanda bahwa pasangan kita adalah kesatuan dari raga kita yang hilang. Duh... puitis sekali ya?? Well, katanya seh... penelitian itu asalnya dari Jepang. Ya, gak heran... orang Jepang selalu mempunyai alasan untuk segala sesuatu yang kita gak pernah kepikiran untuk tau... Hahaha...

Tapi lepas dari itu, ada beberapa pertanyaan yang selama ini masih hinggap di kepala gue. Sebenernya tuh cincin diletakkan di jari manis sebelah mana? Tangan kanan atau kiri? Akan selalu berlawanan dengan cincin pertunangan kan?

Ada yang bilang kalo cincin pertunangan di sebelah kiri dan cincin kawin di sebelah kanan, tapi ada yang bilang juga cincin pertunangan di sebelah kanan dan cincin kawin di sebelah kiri. Yang mana yang bener?? Anyone knows?? Just let me know if u guys know about it... Dan tentu aja dengan pembuktian yang tepat ya… Hehehe…

OK, cuma itu?? Nooo… Ada yang akan gue tanyakan lagi… Sebenernya, bagi mereka yang telah menjadi pengapit (bride’s maid or maid of honor buat cewe dan bestmen or groom’s men buat cowo) berkali2… apakah itu baik?? Dengan alasan bahwa memang teman baik mereka banyak dan meminta dia untuk menjadi pengapit mereka. Diterimakah? Hahaha...

Gue bisa kepikiran kayak gini, karena memang gue abis nonton film di bioskop. Judulnya 27 DRESSES, di Anggrek XXI tanggal 29 Februari 2008 pukul 21.25... perlu nomor tempat duduknya?? Hahaha... D10-D13 karena gue nonton berempat... Ceritanya simple aja, soal seorang wanita yang uda menjadi bride’s maid selama 27 kali dengan total gaun 27, tapi belum juga menikah... sampai akhirnya dia bertemu seorang wartawan. Permasalahan kecilpun terjadi, tetapi akhirnya mereka saling jatuh cinta (cliche... biasa). Akhirnya, dia bisa menggunakan gaun yang ke-28 sebagai gaun yang paling indah seumur hidup dia... THE WEDDING GOWN. Simple kan?? Tapi banyak yang bisa gue pertanyakan... beberapa di antaranya, yang uda gue tanyain di atas… Hahaha…

Well, tapi lebih dari itu… sebenernya gue memikirkan sesuatu… Apakah kita harus menikah? Kapan pasangan hidup kita datang? Kapan hari dimana gue bisa menggunakan jas pengantin (sedangkan untuk cewe... gaun pengantin idaman mereka)? Kapan gue akhirnya merasa untuk menjadi raja dalam sehari dengan di samping gue ratu sehari gue yang cantik? Hm... mungkin bagi beberapa dari lu orang menertawakan gue... Gak apa2 seh... Gue pun kadang mau ketawa kalo gue kepikiran hal itu. Penting atau gak?

Whatever it is... It’s about time which I can find the answers of all question I askedYeah, it’s about time... always timeWe’re running out of time, aren’t we?

Tidak ada komentar: